*banting komputer pelan-pelan, pungut lg*
-___-
Tidak bisa.
Tidak bisa itu adalah ketika.
Ketika RASA sudah mati dikubur LOGIKA.
Dan perempuan ini. Hanya bisa berkata.
Turut Berduka Cita.
Dear Ibu,
Bu, perjuanganmu dahulu tidak sia-sia. Sekarang banyak kaum kita yang hebat. Mereka berjuang di jalan dan profesinya demi kebaikan kaum kita.
Tetapi sekarang banyak juga yang berjuang demi negri ini bu. Ya. Negri ini. Bukan hanya kaum kita. Hebat kan bu.
Tapi tetap saja masih banyak diskriminasi terhadap kaum kita. Masih banyak kekerasan dan pelecehan secara fisik maupun mental.
Selain itu. Maaf kutuliskan untukmu bu atas kaum kita yang beberapa membuat ibu kecewa.
Tapi saya yakin kaum kita akan semakin maju dan menginspirasi semua orang.
Terima kasih sekali lagi untuk perjuanganmu dulu.
Yg terinspirasi olehmu,
Kiki
I'll forget my diet tonight. I just gonna eat until I throw up.
*kemudian buka kulkas dan.........*
KOSONG!!
Huaaaaaaaaaa mamiiiiiiiiiiiiiii T_T
Tadi subuh. Sebut saja jam 6:45 am (subuh buat gue). Ada tiga miss call dan 2 bbm.
Teman 1: "yong ketuban gw pecah. Siap-siap ke bandung."
Teman 2: "Yong !!!!!!"
OK Alarm sudah menyala. Ga lama gue sms mamak boss.
Me: " mak hari ini aku jadi ya cuti mendadak temenku kayanya melahirkan hari ini. Jadi aku ke bandung."
Mamak Bos:" oke dehh. Ati-ati ya. Lirik-lirik cowo dijalan"
Astagaaaa masih aja doi sempet-sempetnya mikirin jodoh buat gue.
Perasaan gue campur aduk. Ga sabar pengen ketemu ciko (dedek bayi). Tapi khawatir juga sama keadaan temen gue yg udah 5 jam belom ada kontraksi, mules atau pembukaan. Jadi kayanya proses melahirkan normal akan sulit dijalani. Tadi berita terakhir dokter memutuskan harus di operasi caesar.
Pokonya apapun itu yang penting ibu dan anaknya selamat sehat walafiat.
Amin.
*disebuah tempat makan di Ibu Kota*
Nenek Lampir : "mba saya pesan makanan yang ini sama ini dan minumnya yang itu.. ga pake lama ya mbak"
Waitress: "baik bu. Saya ulangi pesanannya yang ini dan ini minumnya yang itu. Di tunggu ya bu soalnya kebetulan hari inj kita sedang penuh. Terima kasih."
*setengah jam kemudian makanan belum datang, nenek lampir naik darah*
Nenek Lampir : "MBAK SAYA ITU SUDAH TUNGGU SETENGAH JAM TAPI MAKANANNYA BELUM DATENG TOLONG DI CEK"
Waitress: "iya ibu maaf makanannya masih di buat. Kebetulan hari ini sedang penuh jadi agak lama. Mohon tunggu sebentar ya bu"
*kemudian yg datang makanannya salah sedikit*
Nenek Lampir: "MBAK SAYA KAN UDAH BILANG TADI MINTA TANPA INI DAN ITU. SAYA GA SUKA MBAK. TADI KAN SAYA MESENNYA JUGA UDAH JELAS. KAMU JUGA TADI UDAH SEBUT ULANG BENER. KENAPA MASIH PAKE INI DAN ITU????"
*menghardik dengan tampang super bitchy*
*si waitress hanya bisa menunduk, menggangguk dan meminta maaf dan membuatkan sesuai pesanan Nenek Lampir*
Ok mungkin disini ada beberapa kesalahan yg dilakukan si waitress. Tapi coba deh pikirkan lagi. Pantas ga kita menghardik orang dengan cara itu. Bukankah di mata Tuhan kita manusia sama?? Apa karena punya uang lebih lantas kita bisa memperlakukan sesama manusia seperti itu???
Pernahkah kita menjadi si Nenek Lampir????
Let's think about this....