Selasa, 25 Januari 2011

Tikus-tikus Akademik

tikus tikus akademik

kebun binatang? tikus sekolah?
bukan, ini adalah tikus-tikus akademik.
ngobyek dari keperluan mahasiswa mengenai surat-surat dan administrasi. terutama request surat keterangan atau mungkin IZASAH eh apa IJASAH?? *ditoyor JS Badudu

tikus-tikus yang matanya hijau jika melihat tampang mahasiswa yang rapih terlihat anak orang kaya, atau mungkin rapih terlihat "sudah bekerja"



dimana kita bisa menemukannya??
banyak ko, tapi yg ketemu baru satu atau dua di salah satu kampus daerah kuningan jakarta yg deket tempat nonton itu loh Setiabudi 21.

pembicaraan dengan tikus:
mahasiswi: : "pak ijasah saya yang versi bahasa inggris sudah selesai?"
(padahal sebelumnya memang sudah selesai tapi dengan wajah jelek tanpa dosa dia hilangkan dan harus melalui proses bolak balik bolak balik yang sangat membuang waktu dan tenaga) *ngasahpisoroti*

oknum inisial JOKO : "o sebentar, saya cari dulu"
(sibuk dengan berkas2nya dan membubuhkan cap pada ijasah dan transkrip yang telah di legalisir)

oknum inisial JOKO : "ni sudah. sini-sini ngambilnya sebelah sini"
(menggiring masuk ke tempat akademik dan duduk di bangku deket lorong, wow perasaan mulai ga enak tingkah laku mulai mengarah pada PEMERASAN)

si oknum inisial JOKO ini sibuk merapihkan dokumen copyan dsb padahal cuma tinggal masukin ke amplop coklat terus si mahasiswi itu tinggal ambil terus pulang. tapi kalo ceritanya cuma gitu doank ya ga akan di judulin tikus tikus akademik donk ah.

nah apakah yang terjadi selanjutnya.....

mahasiswi : " sini pak biar saya bantu rapihin sendiri "
(dengan niat membantu tetapi tidak dihiraukan oleh tikus)

oknum inisial JOKO : "kamu udah bayar untuk biaya pengambilannya *sambil benerin dokumen laga2 ketauan minta duit* "

mahasiswi : " oh udah pak sama bagian keuangan waktu itu udah lama banget pas pertama, 20 ribu kan pak"
(pura2 inocent ga tau apa2 malas baca signal minta duit dari dia)

oknum inisial JOKO : "ooo kurang, ga segitu bentar saya ambil catetan dulu" *buset nekat bener*
(kemudian dia datang dengan odner besar berisi data mahasiswa dan surat2 permintaan atas dokumen dsb dan dia memperlihatkan salah satu surat yang dibuat si mahasiswi untuk permintaan atas transkrip berbahasa inggris. dibawahnya terdapat tulisan dengan tulisan tangan)

"setelah izasah dan transkip selesai bayar Rp 100.000,-"

mahasiswi : "ini uang apa lagi pak, ko masih harus bayar, jadi saya bayarnya sama siapa saya harus ke bagian keuangan lagi??"

oknum inisial JOKO : "iya harus bayar lagi 100 ribu, bayarnya ke saya aja *dengan tingkah aneh* ya ke akademik juga bisa silahkan *strategi menekan*"

mahasiswi : "ko gitu ya? mana 100 ribu lagi. ya udah lah nih saya bayar aja, thanks pak"
(ngeloyor, kesel males argue jam sudah menunjukan pukul 10 dan orang2 kantor udah pada nyari)

oknum inisial JOKO : *mesem2 senyam senyum bikin mual, sebagai tanda kemenangan untuknya 100 ribu sudah di tangan*

entah itu tulisan datang dari mana, padahal bagian akademik sebelumnya yang urus bapak2 dengan inisial ASEP sudah bilang dari jauh2 hari bahwa itu tinggal ngambil aja,dia sudah serahkan ke bapak oknum inisial JOKO. karena cerita sedikit tidak mecing/sinkron/sejalan/apapunitunamanya.

dengan hati panas meminta penjelasan lewat sms denga Bapak inisial ASEP
mahasiswi : "pak, aduh kumaha ieu teh katanya saya ga disuruh bayar lagi tinggal ambil. tapi tadi saya disuruh bayar sama pak JOKO kumaha ini teh kacau euy."
(translate: "pak, aduh gimana nih, katanya saya sudah ga usah bayar tapi ko tadi sama pak JOKO disuruh bayar. kacau")

bapak inisial ASEP : "bayar apa non? saya tdk tahu."

kemudian mahasiswi menjelaskan dengan gamblang dan bapak inisial ASEP ini pun tidak membalas.
entah karena malu akan teman tikusnya dan merasa tidak enak dengan nona mahasiswi yang  notabene sudah kenal akrab dan baik.

jadi apa yang sebaiknya dilakukan untuk bapak inisial JOKO ini? lapor dekan? lapor FPI? lapor tifatul?
yang pasti mahasiswi menyebarkan cerita pada teman teman seantero grup BB yg berkepentingan agar tidak mendapatkan pengalaman serupa. mungkin meracau diranah twitter. dan menulis blog. mau bakar rumahnya ga tega sama anak istrinya, mau lapor dekan kalo di pecat istri anaknya makan apa?

sesaat setelah kejadian sih, maunya arogan. lapor kanan kiri. tapi setelah dipikir pake otak yang aga dingin. pikiran tentang anak istrinya mengganggu ni jempol kirim sms ke bapak pejabat kampus yg berwenang.
masih dilema. pikir2 dulu......

2 komentar:

SATUKOMU mengatakan...

Hi..

Nice blog..
Wish can read more updates from you..
:)

Nengkiong mengatakan...

thank you..
i appreciate that..
;)