Pulau Tidung
Seberapa sering kita melihat teman-teman yang suka berlibur menyebutkan bandara atau dermaga di sekitaran Indonesia dibandingkan dengan mereka menyebutkan “yeay touchdown Changi!”. Hehe atau paling engga euphoria akan keindahan pulau Bali yang memang terasa seperti pulau para dewata. Ya memang pulaubali itu Super, keren, indah, budaya yang ada disana juga sangat kental. Kita patut berbangga hati Indonesia memiliki pulau Bali. Tapi berapa sih kocek yg musti kita ronggoh untuk pergi kesana. *ngelap air mata*
Karena itu banyak sebagian orang memilih pergi ke Singapore atau Thailand, Kuala Lumpur atau daerah asia tenggara lainnnya untuk didatangi yang kemungkinan biayanya lebih murah dan nilai plus berupa cap keren di paspor. Hehehe *norak* at least bisa nyombong sama tetangga kalo kita pernah ke “luar negeri”. Halahhhh *ngok. Ya itu memang PR yang harus dikerjakan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata kita supaya agar orang Indonesia lebih mengenal ribuan tempat-tempat indah yang ada di bumi pertiwi ini. Rasanya akan menyedihkan kalau orang-orang ratusan kali bulak-balik Singapore tetapi belum pernah sekali pun menginjakkan kakinya ke candi prambanan atau Borobudur.
PR kita bersama juga sih sebenernya . oke, stop bahas tentang touchdown changi. Halah.. hehehe
Ga kuat nih mau masang foto-foto keren di Pulau tidung!! Yeay touchdown TIDUNG!
Sudah direncanakan dari beberapa minggu sebelumnya oleh teman-teman. Bahwa kita akan ke pulau tidung. Total ada 5 orang dari yang tadinya direncanakan 6 orang. Karna yang satu berhalangan, memilih antara ayah kandung atau pulau tidung *sangat berlebihan* hehe.
Kita pergi subuh, SANGAT SUBUH menuju ke Muara Angke, karena dapat dipastikan biaya nyebrang ke pulau tidung dari Muara Angke lebih murah 10x lipat dibandingkan dari Ancol! Gilak bukan. Padahal kalau tidak salah yang dari ancol itu di kelola sama pemerintah. *silahkan ilfeel*
Dengan menutup mata, kita bisa tau bahwa kita sudah sampai di Muara Angke. Knapa? Karena baunya dermaga itu seperti bau KENTUT SETAN YANG TELAH MELAHAP 1000 BANGKAI DINOSAURUS!!! *berlebihan* hahaha tapi lama kelamaan setelah biasa bau itu tidak sedemikian mengganggu ko. Kita aja bisa tuh sarapan di salah satu warung disana. Heheh
( Baaaauuuu bangettt jendralllll)
(gaya lebih penting dari bau)
Kita naik kapal yang katanya kalo tidak salah bisa berkapasitas sampai 150 orang lebih, eh iya ga sih? Pokonya kapalnya cukup besar. Perjalanan kesana sekitar 2,5 jam.
(kapal indonesahhh, tapi liat yg teman saya tunjuk :p )
(manusia perahu.. hihi)
Tiba disana, kita dipandu oleh penjaga losmen yang bakalan kita pakai untuk menginap. Sebelumnya memang kita sudah janjian dan pesan. Disana tidak ada hotel. Jadi ya banyak rumah penduduk yang disewakan dan beberapa berbentuk seperti kos-kosan. Yang lumayan bersih dan kebetulan yang kita tempati itu bangunannya baru dan ber AC.
(lumayan murah, dan bangunannya baru.. ikut mempromosikan :) )
Setelah itu kita bertandang ke rumah pak RW, bukan untuk lapor 2x24 jam sambil bawa ktp. Tapi kita menyewa perahu dan alat snorkeling untuk kita pakai melihat keindahan dasar laut. ;)
(halaman rumah pak RW)
(perahu yang kita sewa dari pak RW)
(putri duyung dan kecebong)
(kecipak kecibung)
(ikan-ikan yang tertangkap kamera hihi)
Sungguh teman-teman pulau ini sangat KEREEEENNNNNNNNNNNNN
Birunya laut melelehkan hati
Indahnya karang dan ikan will blow your mind!
AWESOME!!!!!!!!!!!!
Selanjutnya biar foto yang bercerita…. ;)
(jembatan yg menghubungkan tidung besar dan tidung kecil)
(personel lengkap)
(pulau beras - pulau milik pribadi)
(L.O.V.E)
(pose wajib ketika di pantai)
(awesome!)
Huaaaaaa kangennn pengen balikkkkkk ke sanaaaaaaaaa…..
oh iya untuk info terakhir.. biaya yg dikeluar masing-masing orang adalah sekitar Rp 300.000,-
(foto by Johanes Dalim)