Rabu, 18 Januari 2012

SAWARNA, Satu Warna, One Color

Sawarna.

Satu Warna.

One Color.

Kira-kira begitu terjemahannya, Desa di pelosok Sukabumi yang memiliki pantai dan Goa kelelawar yang unik.
seperti Trip-trip sebelumnya, trip kali ini di dalangi oleh @tukang_jalan. seperti biasa karen Ilmu Geografi yang gagal maka mari kita melihat PETA!

Source: Google maps


Kira-kira jalurnya seperti Peta di atas, dari Ibu Kota tercinta yang penat menuju Desa Sawarna yang indah.
Perjalanan di mulai Jumat malam tepatnya 13 January 2011. berangkat dari Jakarta kira-kira pukul 10 malam disertai dengan hujan yg dasyat dan AC Bus yang AMAZING! (baca: dingin kronis). Sampai ke Desa Sawarna pukul 4:30 pagi. kita semua beristirahat di rumah penduduk. dan memang perjalanan kali ini kita berniat hayanya 1 hari saja tanpa menginap.

Perjalan pertama kita menelusuri bibir pantai menuju Tanjung Layar dimana batu karang yg di hempas ombak bentuknya seperti layar pada perahu perjalanan kali ini disponsori oleh hujan gerimis manis yg kemunian agak sedikit beringas rapat-rapat.

Tanjung Layar

Tanjung layar dan lompatan maut 

Foto terbaik by @aeonic AWESOME!

Walau diselingi gerimis, tetap saja ke indahan Tanjung Layar tidak bisa diungkap dengan kata-kata. Apalagi sebelahnya terlihat ombak yg lumayan besar dan bagus untuk surfing.hiksssssss papaaaannnn gw butuh papaaannnn!!!!!!!!!!!
setelah foto-foto dengan berbagai macam gaya andalan masing-masih kita semua meneduh dan sarapan pagi di saung yang berada di pinggir pantai.

menu: nasi kecap+telor+tempe+kerupuk+sambel

Dengan segala kesederhanaan terdapat kenikmatan yg tidak bisa dibeli dengan kemewahan. Karena sambil makan kita selalu selingi dengan canda dan tawa teman-teman yg absurb maka tidak terasa 2 panci besar nasi sudah lenyap entah kemana. *elap-elap pipi*. Allhamdulilah perut sudah kenyang. Eittssssss......... jangan senang dulu... ada sesuatu menunggu kita didepan.. yaituuuuuu...
LUMPUR+EEK ENTOG+EEK KELELAWAR!! GUBRAK!

Menuju Goa Lalay (baca: kelelawar)

Manusia-manusia Goa

airnya lumayan tinggi

Dan hasil dari main-main dengan Goa dan sawah adalaaahhhh.......... Violaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!

kaki-kaki busuk :p
Karena sudah terlihat layaknya manusia-manusia Goa yg penuh lumpur dan ekstrak eek kelelawar, maka kita meneruskan perjalanan ke pantai untuk mandi-mandi cantik ala Ratu Pantai Selatan.

Pantai Ciantir dan manusia-manusia norak main timpuk-timpukan -_- 
*pura-pura ga liat gambar sendiri*

Tarian memanggil hujan

Karena cuaca yang sedang hujan maka  pantai ini warna birunya tidak begitu kelihatan bagus, tapi pantai tetaplah pantai yg memiliki ombak. hiks PAPAAAAAAANNNNNN!!!!!!!!!!!! *masih obsesi surfing*
Akhirnya setelah puas bermain di Pantai kita semua harus bersiap untuk kembali ke Ibu kota. Samapi ke tempat peristirahatan kita semua mandi dan bersih-bersih serta menyiapkan seribu lapis baju hangat supaya tidak terjadi kebekuan  berjamaah di BUS!

Perjalanan pulang kita terhalang oleh kebesaran Tuhan yaitu longsor yang sempat menutupi jalan selama beberapa jam ya mungkin tidak sampai satu jam karena ada budoser atau apa lah itu istilahnya yang menyelamatkan kami.

Bus yang tepat dibawah longsoran -_-!

 Mobil Pengeruk penyelamat

Semua orang terlihat panik dan berdoa untuk keselamatan kita semua.
Perjalanan pulang yang membuat kita merenung.............................
MASIH MAU LO JALAN-JALAN KE GUNUNG???????!!!!!!!!!!!

hahahaha...

Hidup, Mati, Rezeki, JODOH. Tuhan sudah atur. tidak perlu khawatir :) *curcol
Selalu berdoa untuk keselamatan di setiap perjalanan :)

See u on my next Trip! 


Photos by Dido, Fara, Ibnu, Arif & Aryo thanks!

2 komentar:

Perempuan Tanpa Julukan mengatakan...

Hi Manusia Goa sing geulis....kereeeennn tulisannya dede...seruuuu baca-nya....ditunggu catper dari next trip ya anak bumi manusia goa

-= xoxo =-
PTJ

Nengkiong mengatakan...

kaka PTJ!!!!!!! hahahaha apaan sih emang aku cave girl -____-